Selasa, 22 Mei 2012

"Cewek Uzbek Dibiarkan, Lady Gaga Dilarang"



Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Benny K Harman menilai sikap Polri yang menolak konser penyanyi Lady Gaga, aneh.

Benny meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo tidak diskriminatif. Lady Gaga dilarang, tetapi lokalisasi dan tempat mangkal wanita tuna susila (WTS) justru dibiarkan.

"Kapolri jangan diskriminatif, jangan (cewek, red) Uzbeskistan diberi karpet merah. Orang yang datang untuk tunjukkan ekspresi kebudayaan kok dilarang," katanya, Jakarta, Senin (21/5/2012).

Benny juga berpendapat alasan yang dipakai Polri bahwa Lady Gaga merusak moral bangsa. Sebab, polisi bukan penjaga moral.

"Sejak kapan polisi jadi penjaga moral. Nanti lama-lama, orang tidak ibadah ditangkap. Itu tidak akan ganggu Pancasila kita," jelasnya.

Sebagaimana diberitakan, konser Lady Gaga di Indonesia terancam gagal. Polri tidak memberikan izin keramaian karena penyanyai asal Amerika Serikat tersebut dianggap bisa mengganggu keamanan.

Ada yang protes dan ada yang mendukung keputusan Polri tersebut. Yang panik adalah para pembeli tiket, bagaimana jika konser gagal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar